Jumat, 27 September 2013

Aku dan Kamu Tak akan pernah pisah


Lidya, Anggita, Melisa, dan Dilla adalah empat sekawan yang saling melengkapi, mereka sudah berteman sejak kelas XI SMA, walau pun mereka mempunyai kepribadiaan  yang berbeda, namun janji untuk selalu bersama selalu mereka tepati sampai saat ini.

“Bersama kita akan kuat,
Tak akan ada yang bisa menggoyahkan kita,
Rasa ini akan selalu sama,
Aku tanpa mu, bukan apa-apa,
Sahabat segalanya,
Kita selamanya,
You and Me never END.” Itu lah janji yang slalu mereka pegang.

Dilla adalah anak satu-satu nya dalam keluarga nya, dia masih  ke kanak-kanak an, dia keras kepala, emosian,dan kadang-kadang  memiliki selera humor yang tinggi
Anggita adalah anak yang cerewet,  tapi  selalu ceria,  dan  jarang sekali  menangis, slalu tersenyum, Anggita lah yang bisa bersikap paling dewasa diantara mereka.
Lidya adalah anak yang paling cengeng diantara teman-teman nyaitu terbukti apabila sedang ulangan, jika dia merasa jawabannya salah maka Lidya akan menangis
Yang terakhir, Melisa dia adalah anak yang tomboy, namun akhir akhir ini dia mulai mengurangi ketomboyannya

***

Sahabat yang sejati itu perlu di uji, begitu lah yang sering dialami oleh Dilla dan kawan-kawan, seringkali persahabatan mereka nyaris hancur, tapi ternyata mereka belum siap untuk berpisah, dan akhirnya bersatu kembali.
***
Seperti biasa setiap hari minggu adalah hari untuk mereka bersenang-senang.  Kadang-kadang  mereka pergi main ke rumah Dilla,atau jalan-jalan kemana saja mereka suka. kali ini  mereka akan pergi main kerumah salah satu teman sekelas mereka,namun agak sedikit berbeda karna hanya ada Lidya dan Dilla, sedangkan Anggita dan Lidya tidak tau kemana

“Akhirnya dating juga kamu Zel.” Sapa Lidya pada Zelvia yang baru datang.
“Yaiyalah aku datang, kan kita udah janjian.” Sahut Zelvia
“Tapi mana teman-teman yang lain?, udah jam berapa nih sekarang ??” sahut Dilla dengan sedikit kesal
“Mungkin bentar lagi kali, Dill.” Jawab Lidya
“udah lah, kamu pulang aja!Mood aku udah hilang.”  Jawab Dilla dengan kesal

***
Di sekolah pun, Dilla tak mau bicara dengan sahabat-sahabat nya, terlalu berlebihan memang, hanya karna mereka tidak datang kemarin Dilla  mendiami  mereka.  Namun karena mereka sudah terlalu  mengenal Dilla, jadi mereka tidak mau mengganggu nya, nanti  juga dia akan baik sendiri.

***
Siang ini, ada pelajaran Fisika, mereka di bagi menjadi beberapa kelompok,yang masing-masing kelompok terdiri atas empat  orang. Dan ternyata mereka berempat tergabung dalam satu kelompok untuk mengerjakan tugas itu.
Hari minggu besok, mereka bermaksud untuk membuat tugas itu di rumah Dilla, semua nya setuju. Begitu  juga dengan  Dilla walaupun ia tak bicara kepada mereka.
“Minggu besok,
 kita mau ngerjain tugas fisika di rumah Dilla
boleh kan Dil ??.” Seru Anggita
“Iya.” Sahut Dilla.
“Ada yang nggak bisa hadir ?? kalau ada yang nggak bias bilang sekarang, biar kita cari hari lain, dari pada acara kita berantakan.” Sambung Anggita
“bisa kok.” Jawab Lidya
“Iya, aku juga bisa kok.” Sambung Melisa
“ok ! kita mulai jam 11.00 wib. Dan kalian harus datang sebelum jam 11.00 wib.”
“kalian  semua jangan pada ngomong aja dong,
Kalo janji itu harus di tepati.” Timpal Dilla
Yang lain nya Cuma manggut-manggut.
***
Sekarang adalah hari mingggu, seperti yang mereka rencana kan bahwa hari ini mereka akan mengerjakan tuga kelompok fisika di rumah Dilla. Tapi ternyata apa yang di duga Dillatepat sekali. Sampai jam 11.45 wib baru Anggita dan Lidya yang datang.
“Ang, si Melisa kemana sih??
Jam segini belum dating juga.” Dilla memulai pembicaraan.
“aku juga gatau Dill,
Aku udah telpon,tapi  gak diangkat-angkat”. Sahut Anggita.
“kalo gitu kita mulai aja lagi .”
“tapi, gak komplit dong jadinya.”
“salah siapa,?? Jam segini belum datang,di hubungin, gak bisa.
udah lah nungguin dia sampai jamuran juga gak bakalan datang.” Jawab Dilla dengan kesal
“yaudah lah,terserah kamu.” Jawab Lidya

Hampir selesai Mereka bekerja, barulah Melisa muncul. Dengan rasa bersalah Melisa meminta maaf kepada teman-teman nya.

“Semuanya, maafin aku ya?? ” sapa Melisayang baru datang.
“ngapain kamu datang?? ” jawab dilla dengan nada kesal.
Melisa yang merasa bersalah Cuma menunduk.
“bukan nya urusan kamu lebih penting dari pada tugas ini ?? ” sambung Dilla
 “emangnya kamu kemana sih Mel?, bisa sampai lupa kalau hari ini jadwalnya kita kerjain tugas kelompok,kamu pikirin dong yang lain nya,
bukan cuma kamu aja yang rugi, yang lain juga bakal  ikutan rugi.”  Sahut Lidya dengan kesal
Melisa kembali tertunduk tanpa jawaban.
. “STOP!!!!
kenapa sih kalian jadi rebut gini “ potong Anggita

***
 Semenjak admya adu mulut antara Dilla dan Melisa, kini mereka tampak jarang  bersamaAnggita dan Lidya sebagai sahabat yang baik tak ingin melihat persahabatan mereka hancur  cuma karna masalah yang kecil itu.

Anggita mencoba memberi pengertian kepada Dilla dan Melisa, untuk bisa saling memaafkan.
“Dilla, Melisa.. tolong dengerin aku, sebagai seorang sahabat, aku gak mau kalian  kayak gini. Aku Cuma mau kalian berdua baikan kita udah temenan lama banget,kita tau dong  pribadi masing-masing, gak mungkin cuma karna masalah itu,kita jadi renggang ,
persahabatan kita itu kuat .” Anggita  menjelaskan
Melisa tampak nya mulai tergerak untuk meminta maaaf, tapi tidak  dengan Dilla.
“Anggita, maafin aku ya.”Melisa mulai tersentuh.
“kamu ga perlu minta maaf ke aku, kamu harusnya minta maaf ke Dilla” jawab Anggita
 “Dill, kamu mau maafin aku kan?” Tanya Melisa
Dilla Cuma diam seribu bahasa, tanpa menghiraukan Melisa
“Dill, toling maafin Melisa Demi persahabatan kita.” Bujuk Anggita pada Dilla
Dilla kini mulai sedikit tersentuh, dia coba melirik Anggita, Lidya, dan juga  Melisa
“ iya aku maafin kok Meln aku juga minta maaf  ya sama kamu.” Dilla mulai bersuara.
“pasti aku maafin kamu kok Dill.” Jawab Melisa tanpa ragu.
“nah, sekarang gak boleh lagi ada tangisan diantara kita, kita harus slalu tersenyum pada dunia kalo kita itu kuat.” Sahut Anggita
“tapi kayak nya sekarang kita bakalan nangis deh,” Lidya angkat suara.
“hah? Emangnya kenapa Lid,?” tanya Melisaheran.
“Karena tugas kelompok Fisika kita, ketinggalan di rumah aku.” Jawab Lidya pelan.
Serempak  Dilla, Anggita, dan Melisa bersorak
            “Lidyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar