Lidya, Anggita,
Melisa, dan Dilla adalah empat sekawan yang saling melengkapi, mereka sudah
berteman sejak kelas XI SMA, walau pun mereka mempunyai kepribadiaan yang berbeda, namun janji untuk selalu
bersama selalu mereka tepati sampai saat ini.
“Bersama kita
akan kuat,
Tak akan ada
yang bisa menggoyahkan kita,
Rasa ini akan
selalu sama,
Aku tanpa mu,
bukan apa-apa,
Sahabat
segalanya,
Kita selamanya,
You and Me never
END.” Itu lah janji yang slalu mereka pegang.
Dilla adalah
anak satu-satu nya dalam keluarga nya, dia masih ke kanak-kanak an, dia keras kepala,
emosian,dan kadang-kadang memiliki
selera humor yang tinggi
Anggita adalah
anak yang cerewet, tapi selalu ceria,
dan jarang sekali menangis, slalu tersenyum, Anggita lah yang
bisa bersikap paling dewasa diantara mereka.
Lidya adalah
anak yang paling cengeng diantara teman-teman nyaitu terbukti apabila sedang
ulangan, jika dia merasa jawabannya salah maka Lidya akan menangis
Yang terakhir,
Melisa dia adalah anak yang tomboy, namun akhir akhir ini dia mulai mengurangi
ketomboyannya
***
Sahabat yang
sejati itu perlu di uji, begitu lah yang sering dialami oleh Dilla dan
kawan-kawan, seringkali persahabatan mereka nyaris hancur, tapi ternyata mereka
belum siap untuk berpisah, dan akhirnya bersatu kembali.
***
Seperti biasa
setiap hari minggu adalah hari untuk mereka bersenang-senang.
Kadang-kadang mereka pergi main
ke rumah Dilla,atau jalan-jalan kemana saja mereka suka. kali ini mereka akan pergi main kerumah salah satu
teman sekelas mereka,namun agak sedikit berbeda karna hanya ada Lidya dan Dilla,
sedangkan Anggita dan Lidya tidak tau kemana
“Akhirnya dating
juga kamu Zel.” Sapa Lidya pada Zelvia yang baru datang.
“Yaiyalah aku
datang, kan
kita udah janjian.” Sahut Zelvia
“Tapi mana teman-teman
yang lain?, udah jam berapa nih sekarang ??” sahut Dilla dengan sedikit kesal
“Mungkin bentar
lagi kali, Dill.” Jawab Lidya
“udah lah, kamu
pulang aja!Mood aku udah hilang.” Jawab
Dilla dengan kesal
***
Di sekolah pun, Dilla
tak mau bicara dengan sahabat-sahabat nya, terlalu berlebihan memang, hanya
karna mereka tidak datang kemarin Dilla
mendiami mereka. Namun karena mereka sudah terlalu mengenal Dilla, jadi mereka tidak mau
mengganggu nya, nanti juga dia akan baik
sendiri.
***
Siang ini, ada
pelajaran Fisika, mereka di bagi menjadi beberapa kelompok,yang masing-masing
kelompok terdiri atas empat orang. Dan
ternyata mereka berempat tergabung dalam satu kelompok untuk mengerjakan tugas
itu.
Hari minggu
besok, mereka bermaksud untuk membuat tugas itu di rumah Dilla, semua nya
setuju. Begitu juga dengan Dilla walaupun ia tak bicara kepada mereka.
“Minggu besok,
kita mau ngerjain tugas fisika di rumah Dilla
boleh kan Dil ??.” Seru Anggita
“Iya.” Sahut Dilla.
“Ada yang nggak bisa hadir
?? kalau ada yang nggak bias bilang sekarang, biar kita cari hari lain, dari
pada acara kita berantakan.” Sambung Anggita
“bisa kok.” Jawab Lidya
“bisa kok.” Jawab Lidya
“Iya, aku juga
bisa kok.” Sambung Melisa
“ok ! kita mulai
jam 11.00 wib. Dan kalian harus datang sebelum jam 11.00 wib.”
“kalian semua jangan pada ngomong aja dong,
Kalo janji itu
harus di tepati.” Timpal Dilla
Yang lain nya
Cuma manggut-manggut.
***
Sekarang adalah
hari mingggu, seperti yang mereka rencana kan bahwa hari ini mereka akan mengerjakan
tuga kelompok fisika di rumah Dilla. Tapi ternyata apa yang di duga Dillatepat
sekali. Sampai jam 11.45 wib baru Anggita dan Lidya yang datang.
“Ang, si Melisa
kemana sih??
Jam segini belum
dating juga.” Dilla memulai pembicaraan.
“aku juga gatau
Dill,
Aku udah telpon,tapi gak diangkat-angkat”. Sahut Anggita.
“kalo gitu kita
mulai aja lagi .”
“tapi, gak
komplit dong jadinya.”
“salah siapa,??
Jam segini belum datang,di hubungin, gak bisa.
udah lah
nungguin dia sampai jamuran juga gak bakalan datang.” Jawab Dilla dengan kesal
“yaudah lah,terserah
kamu.” Jawab Lidya
Hampir selesai
Mereka bekerja, barulah Melisa muncul. Dengan rasa bersalah Melisa meminta maaf
kepada teman-teman nya.
“Semuanya, maafin aku ya?? ” sapa Melisayang
baru datang.
“ngapain kamu
datang?? ” jawab dilla dengan nada kesal.
Melisa yang merasa bersalah Cuma menunduk.
“bukan nya urusan kamu lebih penting dari
pada tugas ini ?? ” sambung Dilla
“emangnya kamu kemana sih Mel?, bisa sampai
lupa kalau hari ini jadwalnya kita kerjain tugas kelompok,kamu pikirin dong
yang lain nya,
bukan cuma kamu aja yang rugi, yang lain
juga bakal ikutan rugi.” Sahut Lidya dengan kesal
Melisa kembali tertunduk tanpa jawaban.
. “STOP!!!!
kenapa sih kalian jadi rebut gini “ potong
Anggita
***
Semenjak admya adu mulut antara Dilla dan
Melisa, kini mereka tampak jarang
bersamaAnggita dan Lidya sebagai sahabat yang baik tak ingin melihat
persahabatan mereka hancur cuma karna
masalah yang kecil itu.
Anggita mencoba
memberi pengertian kepada Dilla dan Melisa, untuk bisa saling memaafkan.
“Dilla, Melisa..
tolong dengerin aku, sebagai seorang sahabat, aku gak mau kalian kayak gini. Aku Cuma mau kalian berdua baikan
kita udah temenan lama banget,kita tau dong
pribadi masing-masing, gak mungkin cuma karna masalah itu,kita jadi
renggang ,
persahabatan
kita itu kuat .” Anggita menjelaskan
Melisa tampak nya mulai tergerak untuk
meminta maaaf, tapi tidak dengan Dilla.
“Anggita, maafin
aku ya.”Melisa mulai tersentuh.
“kamu ga perlu
minta maaf ke aku, kamu harusnya minta maaf ke Dilla” jawab Anggita
“Dill, kamu mau maafin aku kan?” Tanya Melisa
Dilla Cuma diam seribu bahasa, tanpa
menghiraukan Melisa
“Dill, toling
maafin Melisa Demi persahabatan kita.” Bujuk Anggita pada Dilla
Dilla kini mulai sedikit tersentuh, dia
coba melirik Anggita, Lidya, dan juga
Melisa
“ iya aku maafin
kok Meln aku juga minta maaf ya sama
kamu.” Dilla mulai bersuara.
“pasti aku
maafin kamu kok Dill.” Jawab Melisa tanpa ragu.
“nah, sekarang
gak boleh lagi ada tangisan diantara kita, kita harus slalu tersenyum pada
dunia kalo kita itu kuat.” Sahut Anggita
“tapi kayak nya
sekarang kita bakalan nangis deh,” Lidya angkat suara.
“hah? Emangnya
kenapa Lid,?” tanya Melisaheran.
“Karena tugas kelompok
Fisika kita, ketinggalan di rumah aku.” Jawab Lidya pelan.
Serempak
Dilla, Anggita, dan Melisa bersorak
“Lidyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
“Lidyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar