Dillaaaaaa bangunnnnn.. terdengar suara ibu yang berteriak membangunkan
Dilla yang dari tadi enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya..
“ iya bu, sebentar lagi” jawab dilla pada ibunya..
“ ini sudah jam 7 lebih dilla, bukannya hari ini adalah hari pertamamu
untuk sekolah” jawab ibu pada dilla
“ Hah? Apa? Serius bu? “ ucap dilla
terkejut dan segera bangkit dari kasurnya
“ lihat jam, kalau tidak percaya “
balas ibu sambil meninggalkan kamar dilla..
Dilla pun terlihat sangat terburu buru dan secepat mungkin untuk bergegas
mandi agar tidak terlambat kesekolah,, selesai mandi dilla pun segera
berpamitan kepada ibunya untuk berangkat kesekolah..
“ dilla pergi ya bu, “ pamit dilla pada ibunya
“ tidak makan lagi nak? “ tanya ibu pada dilla
“ tidak bu, nanti saja bisa makan di kantin, assalammu’alaikum “ dilla pun segera meninggalkan rumah,
“ yasudah kalau begitu, wa’alaikumsalam” jawab ibu pada dilla
Dilla pun segera meninggalkan rumah dengan mengendarai sepedah motornya
dengan kecepatan yang lumayan cepat.. “ hari pertama ga boleh terlambat nih,
harus memberi kan kesan yang baik “ ucapnya dalam hati..
5 menit kemudian dilla pun telah sampai di area parkir sekolah, dan dilla
berlari kecil untuk kedepan gerbang sekolah, dan ternya dilla belum terlambat..
Saat dilla berjalan menuju ruang kelas dilla bertemu dengan teman
sekelasnya waktu kelas X dia bernama Melisa, Melisa pun segera memanggil Dilla
“ heii dilla, apa kabar? Liburan kemana saja? “ tanya melisa pada dilla
“ eh kamu mel, alhamdulilah baik kok, liburan di rumah aja nih ga kemana
kemana” jawab dilla
“ oh gitu, kirain liburan ke paris “ canda melisa pada dilla
“ ahh, kamu mell bisa aja, haha“ jawab dilla sambil tertawa kecil
“ semoga kita nanti sekelas lagi ya dil “
“ aamiin, semoga saja “
Dilla dan Melisa pun segera menuju ke
lapangan upacara, untuk mendengarkan pengumuman pembagian kelas yang akan di
umumkan kepala sekolah.
Setelah sekitar 45 menit
amanat yang di sampaikan pun selesai. Dan tibalah saatnya pembagian kelas,
kepala sekolah pun berkata
“ untuk anak kelas XII siswa-siswinya tidak di pecah dan kelasnya tetap
seperti waktu kelas XI, “ setelah kepala sekolah berkata seperti itu
terdengarlah sorak gembira dari kakak-kakak kelas
Kepala sekolah pun lalu melanjutkan
pengumumannya kembali.. “ Untuk kelas X, siswa-siswinya juga masih tetap
seperti waktu MOS” terdengar lagi suara gembira dari anak-anak kelas X
Dan kini tibalah waktunya
pembagian kelas untuk kelas XI
“ untuk anak kelas XI, bisa mencari kelasnya masing-masing, sesuai
penjurusan yang telah dipilih, nama-nama siswanya sudah di tempel di
pintu-pintu kelas XI ” terdengar juga suara gembira dari anak –anak kelas XI..
Setelah pengumuman dari kepala sekola selesai lalu, siswa-siswi pun segera berhamburan berlari-lari untuk
mencari kelasnya masing-masing.. Begitupun dengan Dilla yang sangat bingung dan
deg-degan mencari-cari kelas manakah yang menjadi kelasnya.. Pada saat Dilla
sedang kebingungan mencari kelasnya datanglah teman dilla waktu kelas X dulu
yang bernama Deka
“ Dillaa, dilla,, kita satu kelas lagii “
“ Hah? Yang bener dek? Kamu lihat dimana?
“ Beneran dil, aku lihat nama kamu ada di kelas XI IPA 5, disana juga ada
nama, Melisa,Yogi, dan kamu dil, kalau kamu ga percaya mari ikut aku ke kelas
itu”
“ Oke baiklah kalau begitu”
Dilla dan Deka pun bergegas menuju kelas XI IPA 5
“ Yeee, akhirnya alhamdulilah aku masuk kelas IPA 5” ucap dilla dengan nada
senang
“ Iyaa dil, alhamdulilahh,, oh iya dil bagaimana kalau kita duduk sebangku
saja” ujar deka pada dilla
“ Baiklah deka, kalau aku sih mau-mau saja “
“ Oke , mari kita masuk dil, ”
“ ayokk “
Setelah beberapa menit di dalam kelas, akhirnya suara bel pun berbunyii
Tak lama kemudian datanglah seorang ibu guru yang mungkin belum banyak
anak-anak XI IPA 5 yang mengetahui namanya, lalu beliau pun memperkenalkan
namanya
“ Assalamu’alaikum “ ucap ibu guru
memberi salam
“ Wa’alaikum salam “ jawab murid-murid serentak
“ Baiklah anak-anak ada yang sudah kenal dengan ibu ? “ tanya ibu guru pada
muridnya
“ Belum buuu,,” jawab murid-murid
“ Yasudah, kalau begitu ibu akan memperkenalkan diri, nama ibu Fiska
Reni,S.pd ibu adalah wali kelas kalian
di kelas XI ini “ ucap ibu guru memperkenalkan dirinya
Setelah Perkenalan wali kelas selesai,kini tibalah saatnya murid-murid
mencatat jadwal pelajaran dan pembagian perangkat kelas..
Tak terasa bel sekolah pun telah berdering, saatnya pulang sekolah..
-
Ke Esokan Harinya -
Pelajaran pun dimulai seperti biasa, mulai dari perkenalan guru-guru,
interaksi murid dan guru, seminggu pun lewatlah sudah masa-masa perkenalan itu,
dan Dilla pun mulai menyukai pelajaran-pelajaran yang ada di kelas XI itu,
terutama pelajaran Bahasa Indonesia yang sudah Dilla sukai sejak dilla duduk di
bangku Sekolah Dasar.
Hari Kamis tepatnya pada jam ke 7-8, merupakan
hari yang sangat Dilla tunggu di karenakan di hari Kamis itu ada pelajaran yang
sangat Dilla sukai yaitu Bahasa Indonesia,,
Guru Bahasa Indonesia yang bernama Pak Rabin pun masuk
kekelas Ipa 5, dan mulai mengajar, Pada saat Pak Rabin menyampaikan materi
tentang Wawancara, Pak Rabin berkata bahwa di kelas XI ini Pak Rabin pun
memberi satu tantangan kepada murid-murid
bahwa Pak Rabin menyukai
orang-orang yang aktif di dalam kelas, dan Pak Rabin pun mengharapkan bahwa
anak-anak di kelas Ipa 5 ini aktif dalam berbicara..
Setelah Pak Rabin berbicara seperti itu, dilla pun mulai
kelihatan gugup dan dia langsung berbicara pada Deka
“ Dek, bagaimana ini .. bapak ini mengharapkan kita aktif
dalam berbicara , sedangkan aku , aku selalu gugup apabila berbicara di depan
banyak orang , apalagi dalam diskusi”
“ yah dilla, kan namanya belajar kenapa mesti takut? Bukannya
kamu sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dil ?
“ iya sih deka, aku memang menyukai pelajaran Bahasa
Indonesia, tapi kan yang biasanya di pelajari itu berupa Materi, bukan soal
kita harus aktif dalam berbicara “
“ nahh, ituu adalah sebuah tantangan yang harus kamu
kerjakan, biar pemahaman Bahasa Indonesia kamu bukan hanya di materi saja tapi
juga, untuk memperlancar kita dalam berbicara, hitung-hitung kita latihan
ngomong lah dil, dari pada kita nanti pas udah kuliah ga lancar ngomong pada
saat diskusi kan kita bisa malu dil,, lebih baik sekarang kan kita belajar,
dalam berbicara, biar lama kelamaan bisa terbiasa dalam berbicara”
“ hmm,, perkataan kamu ada benarnya juga deka,, baiklah ..
terimakasih deka atas sarannya “
“ iya dilla, sama-sama”
Dan
tanpa di sangka dan tanpa di duga Pak Rabin pun memberikan satu Tugas drama
untuk murid-muridnya dan juga nilai dari tugas drama ini nantinya untuk nilai
praktek Bahasa Indonesia
“ Anak-anak, bapak akan memberikan satu tugas untuk kalian “
“ Wahhh,, Tugas apa pak? “ jawab murid-murid serentak
“ Drama.. “
“ Yeee,, Horeeeeee.... “
“ Tapi, perlu kalian ingat anak-anak, bapak mengharapkan
semua anggota kelompok itu berbicara, dan harus bisa menguasai perannya “
“ Baiklah pak, kami akan berusaha semaksimal mungkin “
“ Sekarang, bapak akan membentuk kelompok drama untuk kalian,
kalau kalian yang membentuk kelompok, kasian yang anak-anak yang jarang
berbicara bisa-bisa nilainya jatuh di drama ini, jadi bapak yang akan membentuk
kelompok ini secara adil, dan untuk judul dramanya bebas. “
“ Baiklah pak kalau begitu “
Setelah selesai membentuk kelompok, Bel pulang pun berbunyi
.. Pak Rabin pun segera meninggalkan kelas, begitu juga dengan anak-anak XI IPA
5
----------------------------------------------------------------------------
Waktu
yang di tunggu-tunggu pun tiba, tugas drama yang menjadi tugas murid-murid pun
di pentaskan,
setelah
selesai pementasan drama murid-murid pun merasa puas dengan kerja kerasnya
selama ini. Dan dilla pun kini mulai berani dalam berbicara, semua di karenakan
adanya praktek drama yang di tugaskan dari Pak Rabin.
Ke esokan harinya tepatnya hari Sabtu Pak Rabin pun kembali masuk ke
kelas XI Ipa 5
“ Anak-anak, menjelang ulangan semester ini, bapak akan mengumumkan
nilai-nilai kalian selama belajar 6 bulan ini.”
“ Waduh, Baiklah pak “
jawab murid-murid serentak
“ Pakk, bagaimana dengan nilaiku, apakah nilai-nilai ku bagus
semua pak “ terdengar teriakan dari salah satu murid
“ Lihat saja, nanti kita hitung bersama-sama, nilaimu berapa,
“
“ oke pak “ jawab anak itu
“ Baiklah, sekarang keluarkan kalkulator, dan kita hitung
nilai kalian bersama-sama, ingat jangan bohong.. kalau ketauan bohong nilai
kalian bisa bapak kecilkan “ ucap pak rabin pada murid-muridnya
“ Iyaa pakkk “
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah 6 bulan belajar di kelas XI, waktu ulangan semester1
pun tiba, setelah ulangan semester selesai pembagian raport pun di adakan, dan
dilla mulai deg-degan untuk menerima raportnya.. dan hasilnya alhamdulilah
sangat memuaskan .. semua nilainya di atas KKM.. Deka yang merupakan sahabat
Dilla bertanya kepada dilla soal nilai Bahasa Indonesiannya
“ Dil, nilai Bahasa Indonesia kamu berapa ?”
“ Alhamdulillah, cukup memuaskan Deka, sangat jauh di atas
KKM deka “
“ Alhamdulilah, kalau seperti itu “
“ Iya Deka, oh iya kamu mau liburan kemana ?”
“ hmm, Sepertinya aku Cuma liburan di rumah dil, kalau kamu
liburan kemana?”
“ Aku juga liburan di rumah aja dek, hehe “
“ yaudah, kita pulang yok dil, aku ingin segera
memperlihatkan hasil raportku “
“ oke dekaa, “
Deka dan Dilla pun segera pulang kerumahnya masing-masing.
--------------------------------------------------------------
Liburan pun telah usai dan Semester 2 pun telah datang..
saatnya memulai semangat yang baru dalam belajar..
Di semester 2 ini dilla lebih berani dalam mengemukakan
pendapatnya, dan dilla pun sudah mulai berani dalam berbicara pada saat-saat di
adakan diskusi di pelajaran apapun..
Pelajaran Bahasa
Indonesia pun masih tetap ada di semester 2 ini, bahkan materinya pun lebih
lumayan sulit dari yang sebelum-sebelumnya. Dan lagi di tambah dengan adanya
tugas diskusi yang di tiap anggota itu
di haruskan untuk berbicara dan juga harus menguasai materi, namun semua itu telah menjadi kebiasaan
anak-anak jurusan IPA yang di wajibkan untuk dapat dan berani dalam
mengemukakan pendapat serta lancar dalam berbicara,.
Dan kini bisa di pastikan bahwa semua anak-anak sudah lancar
dalam berbicara dan juga sudah lancar dalam mengemukakan pendapatnya, semua itu
di karenakan dari Pak Rabin..
Terimakasih Pak Rabin J